Babinsa Gropyok Tikus Selamatkan Padi Kemusu

Babinsa Koramil Kemusu bersama warga dan BPP Boyolali lakukan gropyok tikus demi selamatkan tanaman padi dari ancaman hama, jaga ketahanan pangan desa.

Babinsa Gropyok Tikus Selamatkan Padi Kemusu
Gropyok Tikus Massal, Babinsa dan Warga Desa Kemusu Boyolali Bersatu Lindungi Tanaman Padi dari Ancaman Hama
Babinsa Gropyok Tikus Selamatkan Padi Kemusu

TOPIKPUBLIK.COM – BOYOLALI – Dalam upaya melindungi ketahanan pangan dan menjaga produktivitas pertanian, Babinsa Koramil 18/Kemusu Kodim 0724/Boyolali, Sertu M. Rosyid, menggandeng petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) serta warga Desa Kemusu untuk melakukan aksi serentak gropyok tikus di area persawahan, Minggu (06/08/2025). Aksi ini merupakan respon nyata terhadap meningkatnya serangan hama tikus yang kerap merusak tanaman padi petani di wilayah Kecamatan Kemusu.

Hama tikus selama ini menjadi momok menakutkan bagi para petani, karena selain merusak batang dan akar padi, populasinya pun berkembang dengan sangat cepat bila tidak segera ditangani. Untuk itu, sinergi antara Babinsa, BPP, dan masyarakat menjadi langkah konkret yang tidak hanya bersifat reaktif, namun juga preventif dalam melindungi lahan pertanian dari kehancuran.

Sertu M. Rosyid dalam keterangannya menuturkan bahwa metode gropyokan tikus ini terbukti efektif dalam menjaring hewan pengerat tersebut dari sarang-sarang tersembunyinya di dalam lubang sawah. Teknik pengasapan menggunakan belerang dinilai sangat membantu memaksa tikus keluar dari persembunyian, sehingga memudahkan proses penangkapan.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk respons cepat terhadap serangan hama, namun juga sebagai upaya kolektif untuk menekan jumlah populasi tikus yang sangat merugikan. Harapannya, melalui aksi gropyok tikus secara gotong royong ini, hasil panen petani akan meningkat signifikan,” tegas Babinsa Sertu M. Rosyid.

Warga Desa Kemusu menyambut kegiatan ini dengan penuh antusias. Mereka menilai kehadiran Babinsa dan petugas BPP memberi motivasi tersendiri bagi masyarakat petani untuk lebih aktif dalam menjaga lahannya dari ancaman hama. Mereka juga berharap agar kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkala, terutama menjelang masa tanam dan menjelang panen.

Gropyok tikus bukan sekadar kegiatan teknis di lapangan, melainkan juga menjadi cermin semangat gotong royong dan kearifan lokal yang terus dipelihara oleh masyarakat pedesaan dalam menjaga kelangsungan pertanian. Selain memberikan solusi praktis, kegiatan ini sekaligus mempererat hubungan antara aparat teritorial dengan masyarakat desa dalam kerangka ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Dengan adanya kolaborasi lintas elemen ini, pertanian Desa Kemusu diharapkan bisa lebih kuat menghadapi berbagai tantangan, baik dari serangan hama maupun dari dampak perubahan iklim yang tak menentu. Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga butuh kesadaran kolektif dari seluruh elemen masyarakat, seperti yang dicontohkan oleh warga Desa Kemusu hari ini.