Pedagang Cik Puan Berharap U-Turn Dibuka, Nafkah Kami Bergantung di Sana

Aksi damai pedagang Pasar Cik Puan di Polda Riau menuntut pembukaan U-turn depan pasar. Mereka berharap akses tersebut kembali dibuka demi kelangsungan nafkah dan hidup ekonomi rakyat kecil.

Pedagang Cik Puan Berharap U-Turn Dibuka, Nafkah Kami Bergantung di Sana
Ketua P3CP, Edi Sabara Manik, S.Fil., M.Si, saat menyerahkan dokumen tuntutan resmi pedagang Pasar Cik Puan kepada perwakilan Direktorat Polda Riau dalam aksi damai di Pekanbaru, Senin (7/7/2025).

TOPIKPUBLIK.COM – PEKANBARU, Senin 7 Juli 2025, Pedagang Gelar Aksi di Polda Riau, Tuntut Pembukaan U-Turn Depan Pasar Cik Puan, Emak-Emak dan Korlap P3CP Desak Pemerintah Hentikan Diskriminasi Akses Jalan, Ratusan pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Pasar Cik Puan (P3CP) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Polda Riau, Senin pagi (7/7/2025).

Mereka menuntut pembukaan kembali akses putaran balik (U-turn) yang berada di depan Pasar Cik Puan, yang selama ini dianggap sangat vital untuk kelancaran aktivitas jual beli masyarakat.

Aksi damai ini dimulai pukul 10.00 WIB dengan rute Jalan Nangka–Sudirman–Pattimura hingga Kantor Polda Riau. Massa didominasi para pedagang kecil dan emak-emak pasar yang membawa spanduk bertuliskan: "Buka U-Turn Kami, Jangan Matikan Nafkah Kami!" dan "Kami Rakyat Kecil, Jangan Buat Kami Mati Pelan-Pelan!"


Edi Sabara Manik: "Menutup U-Turn Itu Sama Saja Membunuh Napas Ekonomi Rakyat"

Ketua P3CP, Edi Sabara Manik, S.Fil., M.Si, menegaskan bahwa penutupan U-turn di depan Pasar Cik Puan telah menyebabkan kerugian ekonomi signifikan bagi pedagang kecil.

"Akses ini bukan soal kenyamanan lalu lintas elite, tapi soal hidup matinya ekonomi rakyat kecil. Banyak pelanggan kami yang enggan memutar jauh dan akhirnya batal belanja di pasar. Ini jelas diskriminatif dan tidak manusiawi!" tegas Edi Manik saat berorasi di depan massa aksi.

Ia mendesak Pemko Pekanbaru, Dishub, serta pihak kepolisian untuk segera membuka kembali akses U-turn tersebut demi keadilan bagi pedagang dan pembeli.


Emak-Emak Pedagang: “Kami Tidak Takut, Kami Lawan Demi Perut Anak Kami!”

Suasana aksi sempat memanas ketika sejumlah emak-emak naik ke mobil komando dan menyuarakan kekesalan mereka dengan lantang. Mereka menyebut bahwa penutupan U-turn membuat dagangan mereka makin sepi, dan menyulitkan distribusi barang dagangan dari dan ke pasar.

“Kalau mereka yang punya mobil besar bisa akses ke mana-mana, kenapa kami yang cuma pedagang kaki lima dihalangi jalannya?” teriak salah seorang emak-emak sambil mengangkat poster bertuliskan “Kami Bukan Musuh Negara”.


Seruan Korlap Aksi: “Kalau Tidak Dibuka, Kami Akan Kembali dengan Massa Lebih Besar!”

Tiga orang Korlap aksi—Edi Putra, Jup Simmarora, dan Sutan Sarmuni Sikumbang—menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk peringatan keras.

"Ini belum puncaknya. Jika aspirasi kami tak digubris, kami siap turun lagi dengan massa lebih banyak. Bahkan kami akan gelar pasar darurat di jalanan sebagai bentuk protes!" ungkap Sutan Sarmuni dalam orasinya.


Tuntutan Resmi Pedagang Pasar Cik Puan:

  1. Segera buka kembali U-turn di depan Pasar Cik Puan tanpa syarat.

  2. Hentikan kebijakan transportasi yang merugikan ekonomi rakyat kecil.

  3. Libatkan pedagang pasar dalam setiap pengambilan kebijakan infrastruktur.

  4. Berikan kepastian hukum atas akses pasar dan distribusi barang dagangan.


Aksi ini berlangsung damai dan mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemko Pekanbaru maupun instansi terkait.


TOPIKPUBLIK.COM akan terus memantau perkembangan lebih lanjut terkait tuntutan pedagang dan sikap dari pemerintah daerah.