Wirman Patopang: Kritik yang Tak Tulus Hanya Ganggu Laju Pembangunan
Drama Politik di Balik Kritik: Pemerintah Butuh Solusi, Bukan Pencitraan

Teluk Kuantan - topikpublik.com, 21 April 2025 — Ketua Komcab LP-KPK Kuantan Singingi, Wirman Patopang, angkat bicara soal kritik yang dilontarkan anggota DPRD Kuansing, Desi Guswita. Kritik itu menyoroti pembentukan sembilan OPD baru dan pengadaan kendaraan dinas. Namun menurut Wirman, kritik tersebut tak lebih dari permainan kepentingan pribadi yang membelokkan opini publik.
"Kalau memang peduli rakyat, sampaikan lewat forum resmi di DPRD, bukan koar-koar di media. Publik sekarang sudah bisa membedakan mana kritik yang membangun dan mana yang hanya cari panggung," kata Wirman tegas.
Ia menegaskan, pembentukan OPD merupakan langkah strategis dalam membenahi sistem birokrasi agar pelayanan publik makin optimal. Kebijakan ini juga sejalan dengan arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan efisiensi dan keberpihakan pada masyarakat.
"Jangan dipelintir jadi isu politik murahan. Ini bukan ajang cari simpati, tapi kerja nyata membenahi sistem agar pemerintah daerah lebih lincah dan efektif," jelasnya.
Wirman juga menyinggung peran jurnalis Jon Hendri yang dinilainya sudah melewati batas sebagai pengamat. "Wartawan seharusnya jadi penjaga independensi, bukan ikut-ikutan jadi aktor politik. Kalau memang anggota PWI, seharusnya ada evaluasi atas sikap profesionalismenya," ujarnya.
Ia menegaskan, media harus berdiri di tengah, bukan jadi alat propaganda satu pihak. "Kalau jurnalis mulai punya agenda, maka kepercayaan publik terhadap media perlahan akan runtuh," tambahnya.
Dari sisi hukum, Wirman menyebut Pasal 18 ayat (6) UUD 1945 sebagai dasar legal bahwa daerah punya hak mengatur urusan pemerintahan sendiri. Keputusan pembentukan OPD bukan keputusan sepihak, melainkan melalui Perda yang disetujui bersama DPRD.
"Sayang sekali kalau DPRD malah jadi alat untuk drama politik. Ini justru merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi legislatif," katanya.
Di akhir pernyataannya, Wirman mengajak semua pihak untuk bersinergi. Menurutnya, pembangunan tak bisa berjalan jika terus dihadang oleh narasi-narasi yang memecah belah.
"Kuansing butuh kerja kolektif, bukan panggung sandiwara. Biarkan pemerintah bekerja, dukung yang konstruktif, bukan malah sibuk menjegal," tutupnya.